Saturday, May 25, 2013

Persepsi dan Komunikasi





 
  
A.     Persepsi dan Komunikasi

      
Persepsi sangat tergatung kepada komunikasi, sebaliknya komunikasi juga tergantung pada persepsi. Persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk di dalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapannya terhadap hasil yang dicapai, sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan.


Betapa pentingnya memahami persepsi dan melakukan komunikasi, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hujuraat (49) ayat 13:

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat [49]:13)

Frase supaya kamu saling kenal mengenal, dalam firman Allah di atas menyatakan maka sambungkanlah tali silaturahmi, itu semua dapat dilakukan melalui komunikasi dan dalam proses komunikasi terjadinya persepsi yang berbeda sangat sulit untuk dihindari, karena persepsi merupakan salah satu variable psikologi individu.

B.       PERSEPSI
Salah satu firman Allah SWT dalam surah Al-Mu’min (40) ayat 19 sebagai dasar untuk memahami persepsi adalah sebagai berikut:

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS Al-Mu’min [40]:19)

Persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya.  Persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologi. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.
  
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang, yaitu:
1.    Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu yang terjadi di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2.    Famili
Pengaruh yang besar terhadap anak-anak adalah familinya, orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya.
3.    Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupaka salah satu fator yang kuat di dalam memahami sikap nilai dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang dipengaruhi oleh berbagai stimulus, dengan banyaknya stimulus-stimulus dengan berbagai macam dan coraknya, oleh karena itu perlu dipilih/diseleksi.

Faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi peoses seleksi persepsi antara lain:
1.    Intensitas
            Semakin besar intensitas stimulus dari luar, maka semakin besar juga hal itu dapat dipahami.
2.    Ukuran
Semakin besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk diketahui.
3.    Kontras
            Prinsip berlawanan/kontras dengan sekelilingnya ini akan menarik banyak perhatian.
4.    Pengulangan
            Stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dari pada yang sekali 
            dilihat atau didengar.
5.    Gerakan
Orang akan memberikan banyak perhatian kepada benda yang bergerak.

Faktor-faktor dari dalam yang mempengaruhi persepsi adalah:
1.    Belajar dan persepsi 
     Misalnya seorang anak yang telah diajari orang tuanya bahwa daging kucing itu haram, maka pada 
     diri anak itu sendiri akan timbul persepsi bawha tidak boleh memakan daging kucing.
2.    Motivasi dan persepsi
Motivasi dapat mempengaruhi terjadinya persepsi
3.    Kepribadian dan persepsi
            Kepribadian, nilai-nilai, dan juga termasuk usia akan mempengaruhi persepsi seseorang.


Jika informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh seseorang, maka informasi yang datang tersebut akan mempengaruhi cara seseorang mengorganisasi persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsi mengenai suatu informasi dapat berupa pengertian tentang suatu objek tersebut. Pengorganisasian persepsi itu meliputi tiga hal, yaitu:
1.    Kesamaan dan ketidaksamaan
Suatu objek yang mempunyai kesamaan dan ketidaksamaan ciri, akan dipersepsi sebagai suatu objek yang berhubungan dan ketidakberhubungan.
2.    Kedekatan dalam ruang
Objek atau peristiwa yang dilihat oleh orang karena adanya kedekatan dalam ruang tertentu, akan dengan mudah diartikan sebagai objek atau peristiwa yang ada hubungannya.
3.    Kedekatan dalam waktu 
Objek atau peristiwa juga dilihat sebagai hal yang mempunyai hubungan karena adanya Kedekatan atau kesamaan dalam waktu.

Aspek sosial dalam persepsi memainkan peranan yang amat penting dalam perilaku organisasi. Persepsi sosial berhubungan secara langsung dengan bagaimana seorang individu meihat dan memahami orang lain.

Karakter orang-orang yang dilihat atau dinilai dalam proses persepsi sosial: (1) status orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang menilai, (2) orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori tertentu. Hal ini untuk memudahkan pandangan orang yang menilai, (3) sifat perangai orang-orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi orang lain pada dirinya.

Tentang kaitan antara emosi dan perasaan, bahwa keadaan emosi seseorang mempunyai banyak segi bila dikaitkan dengan persepsi. Emosi yang kuat, seperti tidak senang sama sekali terhadap kebijakan perusahaan dapat membuat seseorang memandang negati kebijakan dan peraturan perusahaan. Menentukan keadaan emosional seseorang memang sulit.

Karakter orang-orang yang dilihat atau dinilai dalam proses persepsi sosial: (1) status orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang menilai, (2) orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori tertentu. Hal ini untuk memudahkan pandangan orang yang menilai, (3) sifat perangai orang-orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi orang lain pada dirinya.

Tentang kaitan antara emosi dan perasaan, bahwa keadaan emosi seseorang mempunyai banyak segi bila dikaitkan dengan persepsi. Emosi yang kuat, seperti tidak senang sama sekali terhadap kebijakan perusahaan dapat membuat seseorang memandang negati kebijakan dan peraturan perusahaan. Menentukan keadaan emosional seseorang memang sulit.


C.   ATRIBUT

Pengertian atribusi adalah sifat yang menjadi ciri khas suatu benda atau orang atau dapat juga diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan seba-sebab dari prilkau orang lain. Sementara itu, kemampuan, keterampilan atau motivasi internal internal pada aspek individu disebut juga sebagai atribut disposesi, dan dalam pandangan umum diidenfikasikan sebagai prilaku seseorang. Contoh: bila melihat orang memakai baju merah, orang tersebut dipersepsi kan sedang senang hatinya atau sedang jatuh cinta dan bila memakain baju hitam dipersepsikan sedang berduka. Alasan, karena senang baju merah dan ada keluarganya meninggal, penyebab inilah yang dinamakan atau mempunyai nilai atribusi.

Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang, yaitu:
1.    Teori penyimpulan terkait (Correspodensi Inference)
2.    Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious attentional resources)
3.    Teori atribusi lain yang ditemukan oleh Kelley & Micella, yaitu teori atribusi
internal dan eksternal
4.    Atribusi karena faktor lain.

Beberapa faktor berfikir jalan pintas, yaitu: (1) representasi, (2) pengutamaan (priming), (3) pengabaian rata-rata (base rate fallacy), dan (4) ketersediaan informasi (availability heuristics) dan berpikir ilusi dalam persepsi sosial yang bersumber pada proses kognisi manusia, yaitu: (1) ilusi tentang korelasi (illusory correlation). (2) ilusi kontrol (illusy control), (3) penilaian yang terlalu percaya diri (overconfidence judgement).


D.   SIKAP

Sikap diartikan sebagai perilaku, gerak-gerik, bertingkah laku dengan gaya yang dibuat-buat. Sikap adalah determinan perilaku, sebab sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi.

Firman Allah Subhanahuata’ala dalam surah Al-Isra’ (17) ayat 84 dan surah Al-Nisa’ (4) ayat 128 yang artinya :

84.  Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS Al-Isra[17]:84)

“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Nisa[4]:128) 
    
Sikap seseorang terhadap pekerjaannya mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dengan pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan.Sikap menentukan afeksi, kognisi dan prilaku, dan sebaliknya. Afeksi adalah segmen emosional dari sebuah sikap. Kognisi adalah segmen persepsi, pendapat atau kepercayaan dari suatu sikap, dan prilaku adalah kecendrungan seseorang untuk bertindak terhadap sesuatu. Sikap terkait dengan nilai, artinya nilai membantu untuk mengatur sikap. Sikap erat kaitan dengan kepuasan kerja, kepuasan kerja adalah cara seseorang merasakan pekerjaannya.


E.   KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Ada tiga pendekatan teoretis untuk memahami kepribadian, yaitu pendekatan sifat, pendekatan psikodinamis, dan pendekatan humanis.
1.    Teori kepribadian sifat (trait) didasarkan pada alasan bahwa predisposisi mengarahkan perilaku individu dalam pola yang konsisten.
Dalam hal ini, Allah berfirman dalam surah Al-Nahl (16) ayat 60, yang berbunyi:

“Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS Ql-Nahl [16]:60)

2.    Teori kepribadian psikodinamis
3.    Teori kepribadian Humanistik
Orang berbeda dalam tingkat menyukai atau tidak menyukai dirinya. Ciri ini disebut penghargaan diri ( Self Esteem = SE) orang dengan SE tinggi yakin bahwa mereka memiliki kemampuan yang lebih.

Orang dengan SE rendah akan lebih rawan terhadap pengaruh luar, bergantung pada evaluasi positif dari orang lain, kemungkinan mereka mencari persetujuan dari orang lain dan lebih cenderung menyesuaikan pada keyakinan dari orang-orang yg mereka hormati.

Kepribadian dipengaruhi oleh oleh keturunan, budaya dan faktor sosial. Selain itu, dipengaruhi pula oleh : (1) faktor pembawaan,yaitu segala sesuatu yg dibawa sejak lahir, dan (2) faktor lingkungan,yaitu segala sesuatu yg ada di luar diri manusia.


F.    Komunikasi

Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. Selain itu komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain.

Delapan unsur pokok dalam proses komunikasi, sebagai berikut :
1.         Pengirim/sumber adalah orang yg mempunyai ide untuk mengadakan komunikasi.
2.         Encoding adalah menerjemahkan informasi menjadi serangkaian simbol untuk komunikasi.
3.         Massage (pesan) adalah informasi yg sudah disandikan dikirimkan oleh pengirim kepada penerima.
4.         Channel (saluran) adalah media komunikasi formal antara seorang pengirim dan seorang penerima.
5.         Receiver (penerima) adalah individu yang menanggapi pesan dari pengirim.
6.         Decoding (pengartian) adalah interpretasi suatu pesan menjadi informasi yg berarti.
7.         Noice (gangguan) adalah factor yang menimbulkan gangguan, kebingungan terhadap komunikasi.
8.         Umpan balik adalah balikan dari proses komunikasi sebagai suatu reaksi terhadap informasi  yang disampaikan oleh pengirim.

Ada 3 unsur pokok yang dipergunakan untuk mengidentifikasi komunikasi yang relevan dengan ilmu prilaku organisasi, yaitu :

1 .   Sifat informasi
       dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya informasi, cara penyajian dan pemahaman informasi. Dalam informasi ini ada tujuh reaksi terhadap kelebihan muatan informasi, yaitu :

  
a)    Gagal dalam memperhitungkan informasi
b)    Banyak membuat kesalahan
c)    Penyaringan (filter)
d)   Cenderung menangkap informasi pada  garis besarnya saja
e)    Menugaskan tugas kepada orang lain untuk menghadapi kelebihan beban informasi
f)     Kesengajaan untuk menghindari informasi yang akan dating


2.    Komunikasi Organisasi
Dari sudut pandang ini komunikasi adalah suatu proses social yang mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat.
Proses komunikasi dalam struktur formal tersebut sebenarnya dapat dibedakan menjadi dimensi vertical, horizontal luar organisai. Dimensi vertical adalah dimensi komunikasi yg mengalir dari atas kebawah dan sebaliknya. Dimensi horizontal adalah penerimaan atau pengiriman berita atau informasi yg dilakukan antar pejabat yg mempunyai kedudukan yg sama. Sedangkan dimensi luar organisasi adalah dimensi komunikasi yg timbul sebagai akibat dari suatu organisasi yg tidak bisa hidup sendirian, ia merupakan bagian dari lingkungannya.

3.    Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi berorientasi pada prilaku hingga penekanannya sampai kepada proses informasi, dari suatu orang kepada orang lain. Komunikasi antarpribadi akan efektif jika memerhatikan : (1) Keterbukaan bagi setiap orang untuk berinteraksi, (2) empaty, (3) Ada dukungan dengan orang lain, (4) perhatian positif dikomunikasikan, (5) ada kesamaan  di antara orang yg berkomunikasi.

Dari uraian tersebut di atas, maka komunikasi merupakan proses penting dalam wadah organisasi atau lembaga. Allah berfirman dalam surrah Al-Qashash ayat 51 :


51. dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.

Ada tujuh factor komunikasi yg berperan dalam menciptakan dan memelihara otoritas yg objektif didalam organisasi, yaitu :

·       Saluran komunikasi itu harus diketahui secara pasti
·       Adanya saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
·       Jalur komunikasi harus langsung dan pendek.
·       Garis komunikasi formal hendaknya dipergunakan secara normal.
·       Pengatur komunikasi harus orang yg cakap.
·       Garis komunikasi tidak boleh terganggu pada saat organisasi sedang berfungsi
·       Setiap komunikasi harus disahkan.

Oleh karena itu organisasi sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : (1) orang yg berkomunikasi, (2) motivasinya, (3) latar belakang pendidikannya, dan (4) prasangka-prasangka pribadinya.

No comments:

Post a Comment