MDIP
user interface didesain untuk peralatan mobile. Aplikasi MDIP ditunjukan pada
area limited screen. Peralatan memory juga menjadi faktor penting jika
perlengkapan mobile hanya memiliki kapasitas memory yang kecil. Dengan berbagai
macam peralatan mobile, dari berbagai model mobile phones sampai PDAs, MIDP
user interface telah didesain untuk lebih fleksibel dan mudah digunakan dalam
berbagai macam peralatan ini.
MIDP mempunyai class yang dapat menangani fungsi high-level dan low-level user interface. High-level UI interfaces didesain secara fleksibel. Penampilan dari komponen ini tidak didefinisikan secara spesifik. Penampilan screen yang sebenarnya dari berbagai macam komponen ini digunakan dari satu peralatan ke peralatan yang lain. Tetapi para programmer telah teryakinkan oleh kegunaan dari high-level komponen UI interfaces memiliki persamaan dalam berbagai spesifikasi-pengimplementasi secara keseluruhan.
Perbedaan High dan Low Level User
Interface :
1.
High Level User Interface
· -highly portable across devices
· -look dan feel sama dengan peralatannya
· -Memiliki interaksi seperti scrolling
yang dienkapsulasi
· -Penampilannya tidak dapat digambarkan
secara actual
· -Tidak memiliki akses untuk peralatan
dengan feature yang spesifik
2.
Low Level User Interface
· -Memungkinkan semua peralatan
· -Spesifik aplikasi look and feel
· -Pengimplementasiannya harus dengan
petunjuk sendiri
· -Penampilannya tidak dapat digambarkan
dalam satuan pixel
· -Mengakses masukkan low-level hanya
dengan menekan
Kapan menggunakan High-Level UI
•Saat membangun aplikasi text-based yang mudah.
•Saat Anda ingin aplikasi Anda dapat dengan mudah dipertukarkan dengan berbagaimacam peralatan (Portabilitas).
•Saat Anda ingin aplikasi Anda memiliki tampilan yang sama dengan komponen UIyang lain dari berbagai peralatan.
•Saat Anda ingin kode Anda dapat menjadi sesedikit mungkin, ketika sebuah interaksiditangani oleh API.
Kapan menggunakan Low-Level UI
•Saat Anda memerlukan sebuah high-level untuk mengkontrol tampilan dari suatuaplikasi.
•Saat aplikasi Anda membutuhkan tempat yang tepat dari elemen-elemen yang adapada screen.
•Saat membuat game secara grafik; meskipun Anda tetap dapat menggunakan high-level UI pada menu game, hal tersebut lebih disarankan untuk membuat menu UIAnda sendiri untuk menghindari seamless atmosphere bagi para user.
•Saat sebuah aplikasi membutuhkan akses ke low-level yang memiliki inputan sepertikey presses.
•Jika aplikasi Anda akan diimplementasikan pada layar navigasi Anda sendiri.
•Saat membangun aplikasi text-based yang mudah.
•Saat Anda ingin aplikasi Anda dapat dengan mudah dipertukarkan dengan berbagaimacam peralatan (Portabilitas).
•Saat Anda ingin aplikasi Anda memiliki tampilan yang sama dengan komponen UIyang lain dari berbagai peralatan.
•Saat Anda ingin kode Anda dapat menjadi sesedikit mungkin, ketika sebuah interaksiditangani oleh API.
Kapan menggunakan Low-Level UI
•Saat Anda memerlukan sebuah high-level untuk mengkontrol tampilan dari suatuaplikasi.
•Saat aplikasi Anda membutuhkan tempat yang tepat dari elemen-elemen yang adapada screen.
•Saat membuat game secara grafik; meskipun Anda tetap dapat menggunakan high-level UI pada menu game, hal tersebut lebih disarankan untuk membuat menu UIAnda sendiri untuk menghindari seamless atmosphere bagi para user.
•Saat sebuah aplikasi membutuhkan akses ke low-level yang memiliki inputan sepertikey presses.
•Jika aplikasi Anda akan diimplementasikan pada layar navigasi Anda sendiri.
No comments:
Post a Comment