A. Persepsi dan
Komunikasi
Persepsi sangat
tergatung kepada komunikasi, sebaliknya komunikasi juga tergantung pada
persepsi. Persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun
eksternal. Faktor internal tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk di
dalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapannya terhadap hasil
yang dicapai, sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan.
Betapa
pentingnya memahami persepsi dan melakukan komunikasi, sebagaimana firman Allah
SWT dalam surah Al-Hujuraat (49) ayat 13:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi
Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat [49]:13)
Frase supaya
kamu saling kenal mengenal, dalam firman Allah di atas menyatakan maka
sambungkanlah tali silaturahmi, itu semua dapat dilakukan melalui komunikasi
dan dalam proses komunikasi terjadinya persepsi yang berbeda sangat sulit untuk
dihindari, karena persepsi merupakan salah satu variable psikologi individu.
B.
PERSEPSI
Salah satu
firman Allah SWT dalam surah Al-Mu’min (40) ayat 19 sebagai dasar untuk
memahami persepsi adalah sebagai berikut:
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat
dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS Al-Mu’min [40]:19)
Persepsi
diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya. Persepsi adalah proses dari seseorang dalam
memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai
rangsangan dalam suatu pengalaman psikologi. Kunci untuk memahami persepsi
adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi merupakan penafsiran yang unik
terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang, yaitu:
1.
Psikologi
Persepsi
seseorang mengenai segala sesuatu yang terjadi di alam dunia ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2.
Famili
Pengaruh
yang besar terhadap anak-anak adalah familinya, orang tua yang telah
mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di
dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada
anak-anaknya.
3.
Kebudayaan
Kebudayaan
dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupaka salah satu fator yang kuat di
dalam memahami sikap nilai dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di
dunia ini.
Dalam kehidupan
sehari-hari seseorang dipengaruhi oleh berbagai stimulus, dengan banyaknya
stimulus-stimulus dengan berbagai macam dan coraknya, oleh karena itu perlu
dipilih/diseleksi.
Faktor-faktor
dari luar yang mempengaruhi peoses seleksi persepsi antara lain:
1.
Intensitas
Semakin besar
intensitas stimulus dari luar, maka semakin besar juga hal itu dapat dipahami.
2.
Ukuran
Semakin
besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk diketahui.
3.
Kontras
Prinsip
berlawanan/kontras dengan sekelilingnya ini akan menarik banyak perhatian.
4.
Pengulangan
Stimulus dari
luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dari pada yang
sekali
dilihat atau didengar.
5.
Gerakan
Orang
akan memberikan banyak perhatian kepada benda yang bergerak.
Faktor-faktor
dari dalam yang mempengaruhi persepsi adalah:
1.
Belajar dan
persepsi
Misalnya seorang
anak yang telah diajari orang tuanya bahwa daging kucing itu haram, maka pada
diri anak itu sendiri akan timbul persepsi bawha tidak boleh memakan daging
kucing.
2.
Motivasi dan
persepsi
Motivasi
dapat mempengaruhi terjadinya persepsi
3.
Kepribadian dan
persepsi
Kepribadian,
nilai-nilai, dan juga termasuk usia akan mempengaruhi persepsi seseorang.
Jika informasi
berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh seseorang, maka informasi
yang datang tersebut akan mempengaruhi cara seseorang mengorganisasi
persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsi mengenai suatu informasi dapat
berupa pengertian tentang suatu objek tersebut. Pengorganisasian persepsi itu
meliputi tiga hal, yaitu:
1.
Kesamaan dan
ketidaksamaan
Suatu objek yang
mempunyai kesamaan dan ketidaksamaan ciri, akan dipersepsi sebagai suatu objek
yang berhubungan dan ketidakberhubungan.
2.
Kedekatan dalam
ruang
Objek atau
peristiwa yang dilihat oleh orang karena adanya kedekatan dalam ruang tertentu,
akan dengan mudah diartikan sebagai objek atau peristiwa yang ada hubungannya.
3.
Kedekatan dalam
waktu
Objek atau
peristiwa juga dilihat sebagai hal yang mempunyai hubungan karena adanya
Kedekatan atau kesamaan dalam waktu.
Aspek sosial
dalam persepsi memainkan peranan yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Persepsi sosial berhubungan secara langsung dengan bagaimana seorang individu
meihat dan memahami orang lain.
Karakter
orang-orang yang dilihat atau dinilai dalam proses persepsi sosial: (1) status
orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang
menilai, (2) orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori
tertentu. Hal ini untuk memudahkan pandangan orang yang menilai, (3) sifat
perangai orang-orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
persepsi orang lain pada dirinya.
Tentang kaitan
antara emosi dan perasaan, bahwa keadaan emosi seseorang mempunyai banyak segi
bila dikaitkan dengan persepsi. Emosi yang kuat, seperti tidak senang sama
sekali terhadap kebijakan perusahaan dapat membuat seseorang memandang negati
kebijakan dan peraturan perusahaan. Menentukan keadaan emosional seseorang
memang sulit.
Karakter
orang-orang yang dilihat atau dinilai dalam proses persepsi sosial: (1) status
orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang
menilai, (2) orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori
tertentu. Hal ini untuk memudahkan pandangan orang yang menilai, (3) sifat
perangai orang-orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
persepsi orang lain pada dirinya.
Tentang kaitan
antara emosi dan perasaan, bahwa keadaan emosi seseorang mempunyai banyak segi
bila dikaitkan dengan persepsi. Emosi yang kuat, seperti tidak senang sama
sekali terhadap kebijakan perusahaan dapat membuat seseorang memandang negati
kebijakan dan peraturan perusahaan. Menentukan keadaan emosional seseorang
memang sulit.
C. ATRIBUT
Pengertian
atribusi adalah sifat yang menjadi ciri khas suatu benda atau orang atau dapat
juga diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan
seba-sebab dari prilkau orang lain. Sementara itu, kemampuan, keterampilan atau
motivasi internal internal pada aspek individu disebut juga sebagai atribut disposesi, dan dalam pandangan
umum diidenfikasikan sebagai prilaku seseorang. Contoh: bila melihat orang
memakai baju merah, orang tersebut dipersepsi kan sedang senang hatinya atau
sedang jatuh cinta dan bila memakain baju hitam dipersepsikan sedang berduka.
Alasan, karena senang baju merah dan ada keluarganya meninggal, penyebab inilah
yang dinamakan atau mempunyai nilai atribusi.
Beberapa teori
atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang, yaitu:
1.
Teori
penyimpulan terkait (Correspodensi Inference)
2.
Teori
sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious attentional resources)
3.
Teori
atribusi lain yang ditemukan oleh Kelley & Micella, yaitu teori atribusi
internal dan
eksternal
4.
Atribusi
karena faktor lain.
Beberapa faktor berfikir jalan pintas, yaitu: (1)
representasi, (2) pengutamaan (priming), (3) pengabaian rata-rata (base rate
fallacy), dan (4) ketersediaan informasi (availability heuristics) dan berpikir
ilusi dalam persepsi sosial yang bersumber pada proses kognisi manusia, yaitu:
(1) ilusi tentang korelasi (illusory correlation). (2) ilusi kontrol (illusy
control), (3) penilaian yang terlalu percaya diri (overconfidence judgement).
D. SIKAP
Sikap diartikan
sebagai perilaku, gerak-gerik, bertingkah laku dengan gaya yang dibuat-buat.
Sikap adalah determinan perilaku, sebab sikap berkaitan dengan persepsi,
kepribadian, dan motivasi.
Firman Allah
Subhanahuata’ala dalam surah Al-Isra’ (17) ayat 84 dan surah Al-Nisa’ (4) ayat
128 yang artinya :
84. Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat
menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa
yang lebih benar jalannya. (QS Al-Isra’[17]:84)
Sikap seseorang
terhadap pekerjaannya mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan dengan pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman
masa depan.Sikap menentukan afeksi, kognisi dan prilaku, dan sebaliknya. Afeksi
adalah segmen emosional dari sebuah sikap. Kognisi adalah segmen persepsi,
pendapat atau kepercayaan dari suatu sikap, dan prilaku adalah kecendrungan
seseorang untuk bertindak terhadap sesuatu. Sikap terkait dengan nilai, artinya
nilai membantu untuk mengatur sikap. Sikap erat kaitan dengan kepuasan kerja,
kepuasan kerja adalah cara seseorang merasakan pekerjaannya.
E. KEPRIBADIAN
Kepribadian
adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Ada tiga pendekatan teoretis
untuk memahami kepribadian, yaitu pendekatan sifat, pendekatan psikodinamis,
dan pendekatan humanis.
1.
Teori
kepribadian sifat (trait) didasarkan pada alasan bahwa predisposisi mengarahkan
perilaku individu dalam pola yang konsisten.
Dalam hal ini,
Allah berfirman dalam surah Al-Nahl (16) ayat 60, yang berbunyi:
“Orang-orang
yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan
Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”(QS Ql-Nahl [16]:60)
2.
Teori
kepribadian psikodinamis
3.
Teori
kepribadian Humanistik
Orang berbeda
dalam tingkat menyukai atau tidak menyukai dirinya. Ciri ini disebut
penghargaan diri ( Self Esteem = SE) orang dengan SE tinggi yakin bahwa mereka
memiliki kemampuan yang lebih.
Orang dengan SE
rendah akan lebih rawan terhadap pengaruh luar, bergantung pada evaluasi
positif dari orang lain, kemungkinan mereka mencari persetujuan dari orang lain
dan lebih cenderung menyesuaikan pada keyakinan dari orang-orang yg mereka
hormati.
Kepribadian
dipengaruhi oleh oleh keturunan, budaya dan faktor sosial. Selain itu,
dipengaruhi pula oleh : (1) faktor pembawaan,yaitu segala sesuatu yg dibawa
sejak lahir, dan (2) faktor lingkungan,yaitu segala sesuatu yg ada di luar diri
manusia.
F. Komunikasi
Komunikasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. Selain itu komunikasi diartikan sebagai
proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain.
Delapan unsur
pokok dalam proses komunikasi, sebagai berikut :
1.
Pengirim/sumber
adalah orang yg mempunyai ide untuk mengadakan komunikasi.
2.
Encoding adalah
menerjemahkan informasi menjadi serangkaian simbol untuk komunikasi.
3.
Massage (pesan) adalah
informasi yg sudah disandikan dikirimkan oleh pengirim kepada penerima.
4.
Channel
(saluran) adalah media komunikasi formal antara seorang pengirim dan seorang
penerima.
5.
Receiver
(penerima) adalah individu yang menanggapi pesan dari pengirim.
6.
Decoding
(pengartian) adalah interpretasi suatu pesan menjadi informasi yg berarti.
7.
Noice (gangguan)
adalah factor yang menimbulkan gangguan, kebingungan terhadap komunikasi.
8.
Umpan balik
adalah balikan dari proses komunikasi sebagai suatu reaksi terhadap
informasi yang disampaikan oleh
pengirim.
Ada 3 unsur pokok yang
dipergunakan untuk mengidentifikasi komunikasi yang relevan dengan ilmu prilaku
organisasi, yaitu :
1 . Sifat informasi
dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya informasi,
cara penyajian dan pemahaman informasi. Dalam informasi ini ada tujuh reaksi
terhadap kelebihan muatan informasi, yaitu :
a)
Gagal dalam memperhitungkan informasi
b)
Banyak membuat kesalahan
c)
Penyaringan (filter)
d)
Cenderung menangkap informasi pada
garis besarnya saja
e)
Menugaskan tugas kepada orang lain untuk menghadapi kelebihan beban
informasi
f)
Kesengajaan untuk menghindari informasi yang akan dating
2. Komunikasi Organisasi
Dari sudut pandang ini
komunikasi adalah suatu proses social yang mempunyai relevansi terluas di dalam
memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat.
Proses komunikasi dalam
struktur formal tersebut sebenarnya dapat dibedakan menjadi dimensi vertical,
horizontal luar organisai. Dimensi vertical adalah dimensi komunikasi yg
mengalir dari atas kebawah dan sebaliknya. Dimensi horizontal adalah penerimaan
atau pengiriman berita atau informasi yg dilakukan antar pejabat yg mempunyai
kedudukan yg sama. Sedangkan dimensi luar organisasi adalah dimensi komunikasi
yg timbul sebagai akibat dari suatu organisasi yg tidak bisa hidup sendirian,
ia merupakan bagian dari lingkungannya.
3. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi
berorientasi pada prilaku hingga penekanannya sampai kepada proses informasi,
dari suatu orang kepada orang lain. Komunikasi antarpribadi akan efektif jika
memerhatikan : (1) Keterbukaan bagi setiap orang untuk berinteraksi, (2)
empaty, (3) Ada dukungan dengan orang lain, (4) perhatian positif
dikomunikasikan, (5) ada kesamaan di
antara orang yg berkomunikasi.
Dari uraian tersebut di
atas, maka komunikasi merupakan proses penting dalam wadah organisasi atau
lembaga. Allah berfirman dalam surrah Al-Qashash ayat 51 :
51.
dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al Quran)
kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.
Ada tujuh factor komunikasi yg berperan dalam
menciptakan dan memelihara otoritas yg objektif didalam organisasi, yaitu :
·
Saluran
komunikasi itu harus diketahui secara pasti
·
Adanya saluran
komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
·
Jalur komunikasi
harus langsung dan pendek.
·
Garis komunikasi
formal hendaknya dipergunakan secara normal.
·
Pengatur
komunikasi harus orang yg cakap.
·
Garis komunikasi
tidak boleh terganggu pada saat organisasi sedang berfungsi
·
Setiap
komunikasi harus disahkan.
Oleh karena itu organisasi sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor, antara lain : (1) orang yg berkomunikasi, (2) motivasinya, (3)
latar belakang pendidikannya, dan (4) prasangka-prasangka pribadinya.
No comments:
Post a Comment